CARA MENGHITUNG SOLAR CHARGE CONTROLLER
Untuk menghitung kebutuhan solar charge controller, maka kita harus mengetahui dulu karakteristik dan spesifikasi dari solar panel, pada solar panel terdapat spesifikasi sebagai berikut :
maximum power (Pm) = 110 Wp
Optimum Power Voltage (Vmp) = 16,7 VDC
Optimum Operation Current (Imp) = 6,6 A
Open Circuit Voltage (Voc) = 20,7 A
short circuit current (Isc) = 7,5 A
yang harus diperhatikan adalah angka Isc (short circuit current), nilainya dikalikan dengan jumlah panel surya, hasilnya merupakan nilai berapa nilai minimal dari charge controller yang dibutuhkan
contoh
kita menngunakan 1 panel surya 110 wp maka kita memakai controler 10 A. kalow kita memakai dua buah panel surya dipasang paraler maka kita butuk kontroler 7,5 X 2 = 15 A. maka sebaiknya kita menggunakan controler yang 20 A agar aman.
sumber http://informasiplts.wordpress.com/2012/09/13/menghitung-kebutuhan-plts/
sumber http://www.panelsurya.com/index.php/id/charge-controller/cara-kerja-solar-controllerhttp://www.panelsurya.com/index.php/id/charge-controller/cara-kerja-solar-controller
Untuk menghitung kebutuhan solar charge controller, maka kita harus mengetahui dulu karakteristik dan spesifikasi dari solar panel, pada solar panel terdapat spesifikasi sebagai berikut :
maximum power (Pm) = 110 Wp
Optimum Power Voltage (Vmp) = 16,7 VDC
Optimum Operation Current (Imp) = 6,6 A
Open Circuit Voltage (Voc) = 20,7 A
short circuit current (Isc) = 7,5 A
yang harus diperhatikan adalah angka Isc (short circuit current), nilainya dikalikan dengan jumlah panel surya, hasilnya merupakan nilai berapa nilai minimal dari charge controller yang dibutuhkan
contoh
kita menngunakan 1 panel surya 110 wp maka kita memakai controler 10 A. kalow kita memakai dua buah panel surya dipasang paraler maka kita butuk kontroler 7,5 X 2 = 15 A. maka sebaiknya kita menggunakan controler yang 20 A agar aman.
cara kerja controler.
Solar charge controller, adalah komponen penting dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Solar charge controller berfungsi untuk:
- Charging mode: Mengisi baterai (kapan baterai diisi, menjaga pengisian kalau baterai penuh).
- Operation mode: Penggunaan baterai ke beban (pelayanan baterai ke beban diputus kalau baterai sudah mulai 'kosong').
Dalam charging mode, umumnya baterai diisi dengan metoda three stage charging:
- Fase bulk: baterai akan di-charge sesuai dengan tegangan setup (bulk - antara 14.4 - 14.6 Volt) dan arus diambil secara maksimum dari panel surya / solar cell. Pada saat baterai sudah pada tegangan setup (bulk) dimulailah fase absorption.
- Fase absorption: pada fase ini, tegangan baterai akan dijaga sesuai dengan tegangan bulk, sampai solar charge controller timer (umumnya satu jam) tercapai, arus yang dialirkan menurun sampai tercapai kapasitas dari baterai.
- Fase flloat: baterai
akan dijaga pada tegangan float setting (umumnya 13.4 - 13.7 Volt).
Beban yang terhubung ke baterai dapat menggunakan arus maksimun dari panel surya / solar cell pada stage ini.
Sensor Temperatur Baterai
Untuk solar charge controller yang dilengkapi dengan sensor temperatur baterai. Tegangan charging disesuaikan dengan temperatur dari baterai. Dengan sensor ini didapatkan optimun dari charging dan juga optimun dari usia baterai.Apabila solar charge controller tidak memiliki sensor temperatur baterai, maka tegangan charging perlu diatur, disesuaikan dengan temperatur lingkungan dan jenis baterai.Mode Operation Solar Charge Controller
Pada mode ini, baterai akan melayani beban. Apabila ada over-discharge ataun over-load, maka baterai akan dilepaskan dari beban. Hal ini berguna untuk mencegah kerusakan dari batera
sumber http://informasiplts.wordpress.com/2012/09/13/menghitung-kebutuhan-plts/
sumber http://www.panelsurya.com/index.php/id/charge-controller/cara-kerja-solar-controllerhttp://www.panelsurya.com/index.php/id/charge-controller/cara-kerja-solar-controller
Komentar
Posting Komentar