1. Modem GSM + kartu GSM & Pulsa Internet
2. Seperangkat CCTV + DVR H-264 yang sudah terpasang tentunya
3. Mouse
Langkah pertama seting modem menggunakan PC dan pastikan dapat
terkoneksi dengan internet menggunakan modem dan kartu GSM anda. Catat
Setting koneksi Internet kartu GSM anda sesuai dengan provider yang anda
gunakan contoh
Setting internet kartu GSM TELKOMSEL :
APN = internet
Dial Up = *99#
Username = (Kosong)
Password = (Kosong )
Pastikan sudah ada tulisan Connected, berartimodem dan kartu GSM
sudah siap...cabut modem pindahkan ke port USB yang ada di belakang DVR
Akses DVR anda dengan cara hubungkan DVR ke Monitor menggunakan
konektor D-sUb di bagian belakang DVR, setelah gambar DVR tampil klik
kanan dan pilih MAIN MENU tampilan Username password akan muncul
sehingga anda harus memasukkan username dan password yang ada (Defauld :
Username = admin...- Passw = biarkan kosong) Klik "OK"
Tampilan MENU UTAMA DVR akan muncul, Pilih Menu SYSTEM --> NetService
Dalam menu Net Service pilih --> Wireless Config
Isi Dialog " Wireless Config " dengan configurasi berikut (sesuai
dengan setting kartu provider internet GSM ANDA - contoh berikut
configurasi TELKOMSEL):
Enable = Centang
Type = Auto
Wirless AP = internet
Dial Number = *99#
Username = (Biarkan kosong)
Password = (Biarkan Kosong)
Setelah setting seperti contoh diatas selesai klik OK, dan DVR meminta untuk di restart ulang...
Setelah DVR menyala ulang tunggu beberapa saat kemudian ulangi
langkah diatas : masuk menu Net Service --> dan jika setting anda
benar dalam menu Net Service akan muncul tulisan CONNECTED pada bagian
CLOUD berarti DVR siap di akses Online, biasanya masalah ada pada modem
dan kartu GSM anda , banyak modem yang tidak di support oleh DVR begitu
pula sebaliknya modem yang paling banyak di dukung oleh dvr adalah merk
ZTE
Langkah terakhir untuk akses Clod adalah Catat nomer sery (SERIAL
NO)DVR anda cari di bagian MAIN MENU --> Info --> Version
Serial No ini lah kunci aksescloud ke DVR anda
sumber dari :http://blog.icom.co.id/index.php/blog/370-memonitoronline-cctv-realtime-dengan-dvr-h-264-melalui-smartphone
kunkunn barliannet.co bisa digunakan untuk inpormasi dan sering ilmu. khususya ilmu bidang komputer.atau anda juga bisa mendapat kan informasi rental computer terbesar dan ter murah di bandung
Senin, 30 November 2015
Minggu, 29 November 2015
STREAMING CCTV MELALUI HP/TABLET ANDROID DENGAN VMEYE CLOUD natans
STREAMING CCTV MELALUI HP/TABLET ANDROID DENGAN VMEYE CLOUD
Sudah pasang CCTV di rumah/kantor Instansi? Sudah online? Yuk kita
pantau CCTV dari mana saja dan kapan saja melalui perangkat android
Anda. Bagi yang belum dan ingin pasang CCTV, segera hubungi kami :) .
Untuk CCTV Kit produk Nathan Anda bisa menggunakan software vmeye cloud yang bisa di download dari play store secara gratis.
Langkah-langkah yang harus Anda lakukan :
Masuk jaringan wifi rumah/kantor Anda menggunakan smartphone/tablet Anda.
Install vmeye cloud dari playstore
Buka playstore dari perangkat android anda, silahkan isi kolom search dengan kata kunci 'vmeye cloud' lalu pilih nomor 1.vMEyeCloud.
Setelah proses install selesai, jalankan aplikasi vMEye Cloud, tap menu By Device
Tap menu search, maka program akan melakukan pencarian perangkat DVR CCTV yang ada di jaringan tempat Anda melalui wifi. Setelah ditemukan, tap ikon (+)
Tampil kolom setting, DeviceName silahkan diganti sesuka Anda, Connection tetap P2P Cloud, Serial No biarkan jangan diganti, username dan password silahkan diisi sesuai konfigurasi username dan password pada DVR CCTV, max channel diisi jumlah kamera yang tersambung ke DVR, misal 4, 8, 16, dan seterusnya. kemudian tap OK.
Kamudian akan tampil nama konfigurasi yang telah kita buat tadi, silahkan tap nama konfigurasinya (kalau di tap ikon panah akan masuk setting)
Akan tampil 4 kolom video, dibagian bawah kolom video ada status koneksi. Bagi yang koneksinya sukses akan tampil status berurutan : connecting, buffering, playing. Tampilan awal hanya akan streaming pada kolom 1 menampilkan kamera nomor 1, untuk kamera lainnya silahkan tap 2x pada kolom yang kosong lalu pilih dari daftar yang ada, atau tap 1x pada kolom yang kosong lalu tap nomor kamera yang ada di bawah kolom video. Selamat mencoba....
sumber http://em-csc.blogspot.co.id/2014_11_18_archive.html
Sabtu, 28 November 2015
Remote CCTV di android koneksi P2P cloud ( Peer 2 Peer cloud )
Remote CCTV di android koneksi P2P cloud ( Peer 2 Peer cloud ). Umumnya
untuk melakukan remote CCTV via smartphone ada 2 jenis settingan koneksi
yang dapat dipilih yaitu melalui TCP / IP atau melalui P2P Cloud. untuk
settingan remote CCTV dengan koneksi IP sudah saya jabarkan pada
tutorial terdahulu maka sekarang saya akan share cara remote CCTV via
android dengan settingan koneksi P2P Cloud. Yuk ikuti cara dan ulasannya
di bawah ini.
Bila remote CCTV kita lakukan melalui IP biasanya membutuhkan suatu
pengalihan IP yang biaaa disebut DDNS, itu berlaku bila IP dalam keadaan
Dinamis atau sering berubah-ubah. Untuk jenis DVR yang menggunakan
koneksi P2P cloud atau mempunyai server induk sendiri maka tidak
diperlukan lagi memasukkan nilai IP ke dalam settingan di remote (
ponsel ).
Bagaimana cara remote CCTV bila koneksi DVR menggunakan P2P cloud ?, berikut ini caranya :
1. Unduh dahulu aplikasi remote CCTV untuk android yang bernama '
vMEyeSuper ' di playstore, anda bisa memakai kata kunci tersebut dalam
pencarian. Setelah itu langsung install ke android sobat.
2. Setelah terinstall silahkan buka aplikasinya, Pilih menu Device list , contoh seperti gambar di bawah
3. Setalah masuk ke menu list, kita akan menambahkan list baru caranya sentuh tanda ' + ' di bagian kiri bawah
4. Setalah itu anda akan diberikan menu settingan list baru, silahkan
beri nama sesuka anda, untuk koneksi pilih P2P, untuk isian serial nomor
anda isi persis seperti yang tertera pada list DVR sobat atau bisa
memotret QR kode pada box DVR anda. masukkan juga username dan password sama persis dengan yang ada pada DVR. setelah itu simpan.
5. untuk melihat hasilnya silahkan masuk ke mode list view.
Cukup mudah bukan ?, semoga tutorial cara remote DVR dengan koneksi P2P diatas bermanfaat.
sumber http://siandroid.blogspot.co.id/2015/05/remote-cctv-di-android-koneksi-p2p-cloud.html
Selasa, 24 November 2015
Membuat Home Web Server dengan Dynamic DNS
telah di uji coba ulang di lab barlianno
Bagi sebagian orang yang memiliki web pribadi atau berkecimpung
di dunia web, web hosting adalah suatu hal yang wajib dimiliki. Apalagi
dengan menggunakan jasa web hosting walaupun hanya sebatas shared web
hosting, seseorang dapat memiliki keleluasaan mengatur situs web yang
dijalankannya. Beberapa di antaranya seperti pengaturan nama domain,
subdomain, konfigurasi web server, konfigurasi file, email dan
sebagainya. Dan tentu saja semua itu dilakukan dengan menyewa space atau
tempat di penyedia layanan hosting web. Bagaimana kalau kita mencoba
untuk menggunakan komputer sendiri di rumah untuk membangun web hosting
sederhana? Ga ada salahnya untuk dicoba, dan di sini aku akan sedikit
memberi tips dan trick cara membangun web hosting / server di rumah
alias home web server.
Terdapat beberapa persyaratan untuk menjalankan web server sederhana di rumah Anda sendiri. Beberapanya adalah seperti berikut:
Di atas adalah diagram yang kurang lebih menunjukkan skema bagaimana pengaturan IP address dari router, ISP dan sebagainya di rumahku. Pada diagram di atas, aku ambil saja contoh bahwa aku mendapat IP address 125.160.110.60 dari ISP yang aku gunakan dan IP ini adalah dynamic, yang berarti akan berubah ketika aku melakukan koneksi ulang ke ISP tersebut. Gateway dari router yang aku gunakan diatur untuk menggunakan IP address 192.168.1.1. Sedangkan laptop yang aku gunakan sebagai home web server diatur secara manual (tanpa DHCP) untuk menggunakan IP address 192.168.1.110, sedangkan IP address dari PC di sebelah kanan diatur secara otomatis oleh modem.
Untuk mengetahui IP address yang di-assign oleh ISP Anda, coba untuk mengakses bagian status dari modem Anda yang umumnya dapat ditemukan dengan membuka alamat http://192.168.1.1/ dari browser yang biasa Anda pakai, atau gunakan layanan-layanan untuk mendeteksi IP di internet.
Setelah mengetahui IP yang di-assign oleh ISP Anda, sekarang saatnya untuk mematikan firewall untuk port yang umumnya dipakai untuk protokol HTTP yaitu port 80. Untuk pengguna Windows (aku hanya mencoba untuk Windows XP), bisa dilakukan melalui Control Panel > Windows Firewall. Kemudian ke tab Exception dan pilih tombol “Add port…”, masukkan name “HTTP” atau yang lainnya, masukkan port number 80 dan pilih sebagai protokolnya TCP, kemudian tekan OK. Maka dengan mencentang bagian HTTP, port komputer Anda akan terbuka untuk diakses oleh komputer lain. Bila suatu kali nanti ingin mematikan lagi akses ke port tersebut, cukup menghilangkan centangnya saja. Untuk Linux (khususnya yang menggunakan Ubuntu), bila masih fresh dan belum terinstall firewall, tidak perlu melakukan konfigurasi sama sekali. Sedangkan bila menggunakan program firewall lainnya, coba untuk mencari terlebih dahulu cara memberi exception atau memberi hak akses untuk port 80.
Sekarang nyalakan program web server dan program-program pendukung lainnya seperti PHP atau MySQL dan sebagainya.
Bila Anda hanya memakai modem biasa, Anda bisa coba untuk mengetikkan IP address yang didapatkan dari ISP ke dalam browser Anda. Kalau memang tidak ada konfigurasi lain yang diperlukan, maka secara otomatis akan tampil halaman web yang terdapat di home web server. Dan secara ga langsung, berarti modem yang Anda pakai ga terlalu aman karena ga ada fasilitas firewall dan orang lain bisa saja mengakses komputer / server Anda secara langsung, serta rentan terhadap tindakan-tindakan berbahaya seperti cracking dan hacking. Tapi bila setelah dicoba untuk mengakses melalui web browser menggunakan IP address dari ISP Anda ternyata tidak menampilkan apapun, ada kemungkinan bahwa apa yang Anda lakukan masih terhalang oleh konfigurasi router atau modem, salah satunya port forwarding.
Sekarang bagian yang agak sulit adalah port forwarding. Bila Anda memakai router seperti saya yang bisa menghubungkan banyak clients dan mengaktifkan DHCP server pada router Anda, maka yang harus Anda lakukan adalah meng-assign / mengatur IP secara manual di server yang Anda pakai. Kenapa? Karena DHCP membuat IP yang diassign bisa berbeda-beda tergantung jumlah client yang terkoneksi ke router tersebut. Di contoh di atas, aku meng-assign IP address 192.168.1.110 untuk laptopku yang aku pakai sebagai home web server. Selain itu umumnya port forwarding mengharuskan digunakannya IP address yang sama (kecuali ada router / modem yang secara otomatis bisa mendeteksi yang mana laptopku kalau sewaktu-waktu aku mengubah IP nya).
Untuk mengatur port forwarding di router atau modem, login ke router Anda (umumnya menggunakan web browser dan mengetik 192.168.1.1 di address bar nya). Kemudian cari bagian port forwarding, dan masukkan beberapa parameter seperti di bawah ini dalam satu set field port yang akan di forward. Berhubung saya menggunakan Linksys WAG200G, maka field yang seperti di bawah yang nampak, tapi bila menggunakan router / modem lain mungkin bisa berbeda.
Lalu kalau sudah berhasil bagaimana? Apakah cukup di sini? Tidak! Bagi sebagian orang, menghafal IP address, apalagi yang dynamic alias berubah-ubah cukup sulit dan merepotkan. Kita akan mencoba menggunakan Dynamic DNS (Domain Name Service) yang berguna mentranslasikan / mengubah sebuah alamat domain (seperti www.example.com) menjadi IP address Anda. Penyedia layanan untuk Dynamic DNS yang banyak digunakan adalah DynDNS.org dan tzo.com.
DynDNS.org menyediakan layanan secara gratis, akan tetapi tzo.com mengharuskan user membayar, sehingga aku lebih menyarankan DynDNS.org. Buat account di DynDNS.org, kemudian pilih “Add Host Service”, dan isi sesuai yang di bawah ini:
Sekian panduan untuk membuat home web server menggunakan DDNS. Bila terdapat pertanyaan, saran atau perbaikan, silahkan bisa disampaikan melalui bagian komentar. Bila ingin menyadur atau meng-copy isi dari artikel ini, harap menyertakan link balik ke artikel ini. Semoga artikel ini bisa berguna untuk Anda semua.
Change (22/09/09): Sebelumnya saya menulis bahwa IP address yang didapatkan dari ISP harus private address, dan pernyataan ini merupakan kesalahan penulisan. Yang benar adalah harus mendapatkan IP public dari ISP (non-shared).
sumber http://etersoul.com/2009/04/22/membuat-home-web-server-dengan-dynamic-dns/
Terdapat beberapa persyaratan untuk menjalankan web server sederhana di rumah Anda sendiri. Beberapanya adalah seperti berikut:
- Internet Service Provider (ISP) dengan private public IP (non-shared). Umumnya provider yang menyediakan IP public seperti ini adalah provider broadband di mana IP yang digunakan tidak dibagi-bagi dengan pengguna lainnya, entah apakah IP itu dynamic atau static (akan lebih bagus kalau static sehingga setiap kali terkoneksi, IP nya tidak akan berubah). Sedangkan provider dial-up umumnya menggunakan satu IP untuk beberapa komputer yang terkoneksi ke internet sehingga tidak akan memungkinkan pembangunan web server. Pada contoh di sini aku menggunakan paket Speedy sebagai providernya yang menggunakan Dynamic IP.
- Modem atau router. Umumnya menggunakan modem yang hanya menuju ke satu client tidak memerlukan konfigurasi yang berarti, akan tetapi bila menggunakan router wireless seperti yang aku lakukan, maka Anda akan sedikit harus mengatur konfigurasi router seperti Port Forwarding atau membuka firewall di modem atau router. Pada contoh di sini, aku menggunakan modem Linksys WAG200G.
- Server. Tidak harus menggunakan server IBM atau HP yang berbasis Xeon atau Opteron yang harganya selangit. Bahkan komputer atau laptop biasa yang terknoneksi dengan modem dan ISP yang aku sebut di atas juga bisa dipakai sebagai web-server. Aku sendiri menggunakan laptopku yang terkoneksi dengan WiFi ke modem Linksys di atas. Operating system di server bisa berupa Windows, Linux atau sebagainya.
- Software seperti Apache webserver dan software-software pendukung lainnya seperti PHP, MySQL, dan sebagainya.
- Domain name. Agak sulit menerapkan secara langsung agar sebuah domain dapat menunjuk ke sebuah alamat IP untuk server sederhana seperti ini apalagi menggunakan Dynamic IP. Solusinya adalah dengan menggunakan layanan DynDNS.com yang akan mengubah sebuah nama domain (lebih tepatnya subdomain) untuk menunjuk ke IP server Anda. Mengenai ini akan dijelaskan di bawah.
- Pengatahuan dasar mengenai networking, seperti cara mengatur IP address sesuai sistem operasi masing-masing, cara mengatur modem atau router, dan beberapa istilah networking (istilah-istilah yang belum dimengerti dapat dicari di internet).
Di atas adalah diagram yang kurang lebih menunjukkan skema bagaimana pengaturan IP address dari router, ISP dan sebagainya di rumahku. Pada diagram di atas, aku ambil saja contoh bahwa aku mendapat IP address 125.160.110.60 dari ISP yang aku gunakan dan IP ini adalah dynamic, yang berarti akan berubah ketika aku melakukan koneksi ulang ke ISP tersebut. Gateway dari router yang aku gunakan diatur untuk menggunakan IP address 192.168.1.1. Sedangkan laptop yang aku gunakan sebagai home web server diatur secara manual (tanpa DHCP) untuk menggunakan IP address 192.168.1.110, sedangkan IP address dari PC di sebelah kanan diatur secara otomatis oleh modem.
Untuk mengetahui IP address yang di-assign oleh ISP Anda, coba untuk mengakses bagian status dari modem Anda yang umumnya dapat ditemukan dengan membuka alamat http://192.168.1.1/ dari browser yang biasa Anda pakai, atau gunakan layanan-layanan untuk mendeteksi IP di internet.
Setelah mengetahui IP yang di-assign oleh ISP Anda, sekarang saatnya untuk mematikan firewall untuk port yang umumnya dipakai untuk protokol HTTP yaitu port 80. Untuk pengguna Windows (aku hanya mencoba untuk Windows XP), bisa dilakukan melalui Control Panel > Windows Firewall. Kemudian ke tab Exception dan pilih tombol “Add port…”, masukkan name “HTTP” atau yang lainnya, masukkan port number 80 dan pilih sebagai protokolnya TCP, kemudian tekan OK. Maka dengan mencentang bagian HTTP, port komputer Anda akan terbuka untuk diakses oleh komputer lain. Bila suatu kali nanti ingin mematikan lagi akses ke port tersebut, cukup menghilangkan centangnya saja. Untuk Linux (khususnya yang menggunakan Ubuntu), bila masih fresh dan belum terinstall firewall, tidak perlu melakukan konfigurasi sama sekali. Sedangkan bila menggunakan program firewall lainnya, coba untuk mencari terlebih dahulu cara memberi exception atau memberi hak akses untuk port 80.
Sekarang nyalakan program web server dan program-program pendukung lainnya seperti PHP atau MySQL dan sebagainya.
Bila Anda hanya memakai modem biasa, Anda bisa coba untuk mengetikkan IP address yang didapatkan dari ISP ke dalam browser Anda. Kalau memang tidak ada konfigurasi lain yang diperlukan, maka secara otomatis akan tampil halaman web yang terdapat di home web server. Dan secara ga langsung, berarti modem yang Anda pakai ga terlalu aman karena ga ada fasilitas firewall dan orang lain bisa saja mengakses komputer / server Anda secara langsung, serta rentan terhadap tindakan-tindakan berbahaya seperti cracking dan hacking. Tapi bila setelah dicoba untuk mengakses melalui web browser menggunakan IP address dari ISP Anda ternyata tidak menampilkan apapun, ada kemungkinan bahwa apa yang Anda lakukan masih terhalang oleh konfigurasi router atau modem, salah satunya port forwarding.
Sekarang bagian yang agak sulit adalah port forwarding. Bila Anda memakai router seperti saya yang bisa menghubungkan banyak clients dan mengaktifkan DHCP server pada router Anda, maka yang harus Anda lakukan adalah meng-assign / mengatur IP secara manual di server yang Anda pakai. Kenapa? Karena DHCP membuat IP yang diassign bisa berbeda-beda tergantung jumlah client yang terkoneksi ke router tersebut. Di contoh di atas, aku meng-assign IP address 192.168.1.110 untuk laptopku yang aku pakai sebagai home web server. Selain itu umumnya port forwarding mengharuskan digunakannya IP address yang sama (kecuali ada router / modem yang secara otomatis bisa mendeteksi yang mana laptopku kalau sewaktu-waktu aku mengubah IP nya).
Untuk mengatur port forwarding di router atau modem, login ke router Anda (umumnya menggunakan web browser dan mengetik 192.168.1.1 di address bar nya). Kemudian cari bagian port forwarding, dan masukkan beberapa parameter seperti di bawah ini dalam satu set field port yang akan di forward. Berhubung saya menggunakan Linksys WAG200G, maka field yang seperti di bawah yang nampak, tapi bila menggunakan router / modem lain mungkin bisa berbeda.
- Name / Application: HTTP (bagian ini tidak terlalu berpengaruh, hanya deskripsi saja umumnya)
- IP address : 192.168.1.110
- Internal port: 80
- External port: 80
- Protocol: TCP
- Enabled: Yes / Centang
Lalu kalau sudah berhasil bagaimana? Apakah cukup di sini? Tidak! Bagi sebagian orang, menghafal IP address, apalagi yang dynamic alias berubah-ubah cukup sulit dan merepotkan. Kita akan mencoba menggunakan Dynamic DNS (Domain Name Service) yang berguna mentranslasikan / mengubah sebuah alamat domain (seperti www.example.com) menjadi IP address Anda. Penyedia layanan untuk Dynamic DNS yang banyak digunakan adalah DynDNS.org dan tzo.com.
DynDNS.org menyediakan layanan secara gratis, akan tetapi tzo.com mengharuskan user membayar, sehingga aku lebih menyarankan DynDNS.org. Buat account di DynDNS.org, kemudian pilih “Add Host Service”, dan isi sesuai yang di bawah ini:
- Hostname: pilih subdomain dan domain yang akan Anda gunakan untuk menunjuk ke IP Anda.
- Wildcard: boleh Anda centang atau tidak. Bila dicentang, maka bila terdapat sub-subdomain dari hostname yang Anda isi, maka akan otomatis tetap diarahkan ke IP Anda.
- Service Type: Host with IP address
- IP Address: Isi dengan IP address Anda. Atau pilih saja “Use auto detected IP address” yang akan membuat field tersebut diisi otomatis.
- Mail routing: tidak perlu dicentang kecuali Anda memerlukan fasilitas email untuk hostname tersebut (yang berarti tidak termasuk di penjelasan ini).
Sekian panduan untuk membuat home web server menggunakan DDNS. Bila terdapat pertanyaan, saran atau perbaikan, silahkan bisa disampaikan melalui bagian komentar. Bila ingin menyadur atau meng-copy isi dari artikel ini, harap menyertakan link balik ke artikel ini. Semoga artikel ini bisa berguna untuk Anda semua.
Change (22/09/09): Sebelumnya saya menulis bahwa IP address yang didapatkan dari ISP harus private address, dan pernyataan ini merupakan kesalahan penulisan. Yang benar adalah harus mendapatkan IP public dari ISP (non-shared).
sumber http://etersoul.com/2009/04/22/membuat-home-web-server-dengan-dynamic-dns/
Minggu, 22 November 2015
Instalasi dan konfigurasi DNS server di Debian 6 squeeze
Hari ini mumpung ada waktu luang, pengen posting tentang debian lagi nih. Udah lama soalnya. :D Walaupun bahasannya udah ketinggalan jaman, yaitu tentang DNS server, tapi gapapa lah. Kan kali aja ada yang masih belum tau, hihi. Sayanya juga takut lupa nanti, soalnya pelajaran ini bakalan muncul di kelas 3 nanti. :D
Sebenernya DNS server itu apa sih? Kalo kalian belum tau,nih saya kasih tau, merujuk dari wikipedia : DNS itu adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Kalo menurut saya sih, intinya fungsi DNS adalah merubah alamat IP yang berbentuk angka (ex:192.168.0.1) menjadi berbentuk huruf (ex:google.com). Ini sangat bermanfaat sekali. Karena otak manusia cenderung lebih mudah mengingat huruf-huruf daripada angka-angka. Sekarang, menurut kalian bukankah lebih mudah mengingat facebook.com kan daripada 74.59.210.3?
Kali ini DNS server yang akan kita install adalah DNS server berbasis local terlebih dahulu, jadi belum menjurus ke arah internet. tapi ya inilah yang sebenarnya jadi dasar untuk nantinya. Karena intinya sama aja kok. Kan kali aja suatu saat nanti kalian juga bisa mempunya DNS server sendiri di internet :grin:
Langsung aja deh, kita anggap topologi jaringannya seperti ini
ip dns server : 192.168.7.2 domain : empol.com subdomain : www.empol.com
Lalu seperti biasa pertama-tama nyalain debiannya, terus masukkin dvd 1 nya. lalu ketikkan :
# apt-get install bind9
Terus edit file named.conf.localnya.
# nano /etc/bind/named.conf.local
Tambahkan zone-zone nya. NB : untuk penjelasannya dipahamin sendiri aja ya ^^..
zone "empol.com" {
type master;
file "/etc/bind/db.empol";
};
zone "7.168.192.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.2";
};
Kemudian kopikan isi file db.localhost dan db.127 ke file db.empol dan db.2
# cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.empol
# cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.2
Setelah dikopi, edit hingga persis seperti gambar dibawah ini :
# nano /etc/bind/db.empol
Save dan tutup filenya, lalu edit file yang satunya lagi, db.2
# nano /etc/bind/db.2
Save dan tutup filenya.
Sekarang kalian edit file resolv.conf nya untuk memasukkan DNS addressnya.
# nano /etc/resolv.conf
Isikan dengan nameserver 192.168.7.2
Save dan tutup filenya.
Setelah itu restart bind9 nya dan test ping ke tiap domain seperti dibawah ini.
Jika bisa ngeping seperti diatas, maka instalasi dan konfigurasinya sudah berhasil. Semoga bermanfaat :)
Rabu, 18 November 2015
Installing Apache2 With PHP5 And MySQL Support On Ubuntu 14.04LTS (LAMP)
telah di uji coba ulang di lab barlianno ok
LAMP is short for Linux, Apache, MySQL, PHP. This tutorial shows how you can install an Apache2 webserver on anUbuntu 13.04 server with PHP5 support (mod_php) and MySQL support.
I do not issue any guarantee that this will work for you!1 Preliminary Note
In this tutorial I use the hostname server1.example.com with the IP address 192.168.0.100. These settings might differ for you, so you have to replace them where appropriate.I'm running all the steps in this tutorial with root privileges, so make sure you're logged in as root:--------------------------------------------
#sudo su
--------------------------------------------
2 Installing MySQL 5
First we install MySQL 5 like this:-------------------------------------------------------------------
#apt-get install mysql-server mysql-client
------------------------------------------------------------------
You will be asked to provide a password for the MySQL root user - this password is valid for the user root@localhost as well as root@server1.example.com, so we don't have to specify a MySQL root password manually later on: New password for the MySQL "root" user: <-- span="" yourrootsqlpassword="">-->
Repeat password for the MySQL "root" user: <-- span="" yourrootsqlpassword="">-->
3 Installing Apache2
Apache2 is installed by default in ubuntu14.04, If not installed then install it. Apache2 is available as an Ubuntu package, therefore we can install it like this:-------------------------------------------
#apt-get install apache2
-----------------------------------------
Now direct your browser to http://192.168.0.100, and you should see the Apache2 placeholder page (It works!): Apache's default document root is /var/www/html on Ubuntu, and the configuration file is /etc/apache2/apache2.conf. The configuration system is fully documented in /usr/share/doc/apache2/README.Debian.gz
4 Installing PHP5
We can install PHP5 and the Apache PHP5 module as follows:-------------------------------------------------------------------
#apt-get install php5 libapache2-mod-php5
-------------------------------------------------------------------
We must restart Apache afterwards:-------------------------------------------------------------------
#service apache2 restart
-------------------------------------------------------------------
5 Testing PHP5 / Getting Details About Your PHP5 Installation
The document root of the default web site is /var/www/html. We will now create a small PHP file (info.php) in that directory and call it in a browser. The file will display lots of useful details about our PHP installation, such as the installed PHP version.----------------------------------------------
#vi /var/www/html/info.php
---------------------------------------------
phpinfo(); ?> |
Now we call that file in a browser (e.g. http://192.168.0.100/info.php):
As you see, PHP5 is working, and it's working through the Apache 2.0 Handler, as shown in the Server API line. If you scroll further down, you will see all modules that arealready enabled in PHP5. MySQL is not listed there which means we don't have MySQL support in PHP5 yet.
6 Getting MySQL Support In PHP5
To get MySQL support in PHP, we can install the php5-mysql package. It's a good idea to install some other PHP5 modules as well asyou might need them for your applications. You can search for available PHP5 modules like this:-------------------------------------------------------------
#apt-cache search php5
-----------------------------------------------------------
Pick the ones you need and install them like this:---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
#apt-get install php5-mysql php5-curl php5-gd
php5-intl php-pear php5-imagick php5-imap php5-mcrypt php5-memcache
php5-ming php5-ps php5-pspell php5-recode php5-snmp php5-sqlite
php5-tidy php5-xmlrpc php5-xsl
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Now restart Apache2:---------------------------------------------------------------
#service apache2 restart
--------------------------------------------------------------
Xcache is a free and open PHP opcode cacher for caching and optimizingPHP intermediate code. It's similar to other PHP opcode cachers, such as eAccelerator and APC. It is strongly recommended to have one of these installed to speed up your PHP page.
Xcache can be installed as follows:
--------------------------------------------------------
#apt-get install php5-xcache
--------------------------------------------------------
Now restart Apache:--------------------------------------------
#service apache2 restart
--------------------------------------------
Now reload http://192.168.0.100/info.php
in your browser and scroll down to the modules section again. You should
now find lots of new modules there, including the MySQL module:7 phpMyAdmin
phpMyAdmin is a web interface through which you can manage your MySQL databases. It's a good idea to install it:----------------------------------------------------------------
#apt-get install phpmyadmin
-----------------------------------------------------------------
You will see the following questions:Web server to reconfigure automatically: <-- apache2="" span="">-->
Configure database for phpmyadmin with dbconfig-common? <-- no="" span="">-->
Afterwards, you can access phpMyAdmin under http://192.168.0.100/phpmyadmin/:
sumber :https://www.howtoforge.com/ubuntu-lamp-server-with-apache2-php5-mysql-on-14.04-lts
telah di coba di leb barlianno alm berhasil
Selasa, 17 November 2015
Cara Install XAMPP di Ubuntu (Lampp)
Xampp memungkinkan Anda untuk menjalankan server lokal. Ini adalah metode yang mudah untuk menginstal web server Apache menambahkan MYSQL, php, dan perl. Xampp memiliki semua hal dalam satu paket.
Dalam tutorial ini akan saya jelaskan bagaimana cara menginstall Xampp versi terbaru di Ubuntu dengan mudah. Hal pertama yang harus Anda persiapkan adalah mendownload Xampp for ubuntu pada situs resminya.
1. Pergi di situs XAMPP dan berikut adalah url download XAMPP untuk men-download XAMPP :
https://www.apachefriends.org/download.htmlSilahkan Anda download dan pilih versi yang sesuai dengan os Anda, jika windows Anda adalah versi 64-bit, pilih untuk 64 bit dan juga untuk 32-bit.
2. Setelah selesai mendownload, buka folder download file installer Xampp.
3. Buka terminal dan pindah ke folder Downloads. Pastikan download file installer Xampp ada di sana. Jika Anda telah memindah file Xampp dalam folder yang lain, maka pada terminal kamu juga harus masuk ke folder yang berisi file yang Xampp.
Dan berikut perintah untuk masuk ke folder download melalui terminah di ubuntu :
cd Downloads
ls4. Selanjutnya kita harus membuat executable pada file nstaller. Gunakan Perintah berikut :
chmod +x xampp-linux-x64-5.6.3-0-installer.run
5. Instalasi membutuhkan hak istimewa root. Beralih ke user root. Anda perlu menyediakan password super user untuk menjadi user root. Super user adalah user account yang dibuat selama instalasi.
sudo -s -H
6. Jalankan file installer
./xampp-linux-x64-5.6.3-0-installer.run
7. Setelah file installer di jalankan, maka XAMPP versi terbaru menampilkan proses instalasi melalui grafis yang bagus, sama seperti pada saat kita melakukan instalasi Xampp pada windows. Klik next
8. Centang semua komponen Xampp, Core Files dan Developer Files dan klik next
9. Direktori instalasi /opt/lapp klik next
10. Secara default BitNami untuk Xampp dipilih. Hapus tanda centang dan klik next
11. Sekarang Xampp telah ready untuk di install, klik Next
12. Sekarang adalah proses menginstall Xampp pada ubuntu Anda.Tunggu beberapa menit.
13. Klik finish untuk menyelesaikan instalasi.
14. Wizard akan mengarahkan Anda ke layar default XAMPP. Pilih bahasa Anda.
15. XAMPP berhasil diinstal.
16. Sekarang mengakses phpmyadmin
Kami telah berhasil menginstal XAMPP Versi terbaru di Ubuntu. Dalam artikel berikutnya kita akan melihat bagaimana caranya agar Xampp pada ubuntu start secara otomatis. Untuk tutorial mengenai install xampp di ubuntu selesai sampai disini, semoga bermanfaat
sumber http://www.caratutorial.com/2015/05/cara-install-xampp-di-ubuntu-lampp.html
Senin, 16 November 2015
Install XAMPP for Linux di Ubuntu 10.04
Sebagai developer web, saya pasti butuh server lokal untuk development. Salah satu server yang dibutuhkan untuk PHP develpment adalah Apache, beserta pasangannya, MySQL. Nah, untuk memudahkan saya lebih suka pakai bundling langsung XAMPP for Linux, atau dulu biasa disebut LAMPP. Yang sering saya lupa adalah cara instalasinya, jadinya saya tulis di sini biar kalau lupa cukup kunjungi blog sendiri. Hehe.
Berikut cara instalasi yang saya lakukan sesuai petunjuk di website resminya.
- Download dulu file instalasi dalam bentuk kompresi tar di website resminya. Download
- Buka terminal, lalu jalankan command di bawah ini.
- Yak, cukup. Itu saja langkahnya. Untuk menjalankan control panel-nya, tinggal panggil perintah:
- Parameter lain yang bisa dipakai:
- start – menjalankan XAMPP
- stop – memberhentikan XAMPP
- restart – memberhentikan dan menjalankan XAMPP
- startapache – hanya menjalankan Apache
- Untuk uninstal, cukup jalankan command berikut:
1
| $ sudo tar xvfz /opt |
1
| $ sudo /opt/lampp/lampp start |
1
| $ sudo rm -rf /opt/lampp |
- /opt/lampp/etc/httpd.conf – konfigurasi untuk server Apache
- /opt/lampp/etc/my.cnf – konfigurasi untuk server MySQL
sumber http://blog.haqqi.net/2010/12/install-xampp-for-linux-di-ubuntu-10-04/
Sabtu, 14 November 2015
Install Apache PHP MySQL di Ubuntu Linux
Install Apache PHP MySQL di Ubuntu Linux
PHP adalah bahasa yang populer untuk
pemrograman web, selain free, bahasa ini juga mempunyai kelebihan bisa
diinstall di sebagain besar sistem operasi baik itu Windows, Linux
atau Mac OS X.
PHP sebagai bahasa pemrograman tidak
bisa berdiri sendiri, umumnya PHP membutuhkan Apache sebagai server dan
MySQL sebagai database backendnya, karena inilah, maka paket
ini sering disebut dengan AMP(Apache, MySQL, PHP) . Sayangnya instalasi
PHP dan kawan kawannya (Apache dan MySQL) di Linux tidak semudah di
Windows. Di OS buatan microsoft, sudah banyak bundle yang menawarkan
kemudahan instalasi seperti Wamp atau XAMPP. Ketika kita menginstall
software tersebut, secara otomotasi PHP, Apache, mySQL dan PHPmyAdmin
sudah terinstall didalamnya.
Tulisan ini mencoba menjelaskan
bagaimana cara meninstall PHP, Apache dan mysql (termasuk PHPMyAdmin)
dengan langkah langkah yang cukup mudah di Ubuntu Linux. Instalasi ini
harus di lakukan secara urut agar tidak terjadi errror. Untuk instalasi
kita membutuhkan koneksi internet. Instalasi di mulai dari Apache, PHP,
MySQL dan yang terakhir adalah PHPMyAdmin. Sekedar catatan, kita akan
memakai apache versi 2 dan PHP versi 5. Di contoh ini, penulis memakai
ubuntu 10.10 dektop.
Instalasi Apache2
buka terminal dan ketikan perintah dibawah ini, jika anda muncul pertanyaan tentang depedensi paket, pilih saja Yes/Y.sudo apt-get install apache2
setelah selesai instalasi, Apache2
langsung di jalankan secara default oleh ubuntu. Untuk mengetes apakah
apache sudah berjalan, silahkan buka http://localhost
Jika tampilan yang muncul adalah tulisan “It’s Work” maka instalasi berhasil.
Instalasi PHP5
sudo apt-get install php5 libapache2-mod-php5
sudo apt-get install php5-cli
sudo apt-get install php5-cgi
sudo apt-get install php5-mysql
sudo apt-get install php5-mysql
selanjutnya restart apache dengan perintah
sudo /etc/init.d/apache2 restart
Untuk mengetest hasil instalasi ,
buatkan script php sederhana seperti dibawah ini, simpan dengan nama info.php simpan di folder /var/www/info.php
phpinfo();
?>
buka halaman http://localhost/info.php Jika tampilan yang muncul seperti dibawah ini, instalasi PHP berhasil.
buka halaman http://localhost/info.php Jika tampilan yang muncul seperti dibawah ini, instalasi PHP berhasil.
Instalasi MySQL dan PHPmyAdmin
masih di terminal, ketikan perintah berikut untuk menginstall mySQL
sudo apt-get install mysql-serversudo apt-get install phpmyadmin
saat instalasi mungkin
anda muncul beberapa pertanyaan, misal anda diminta memasukan password
mysql, atau memberi password mysql server, jika diminta masukan saja
passwordnya root, root.
Sekedar catatan, user di mysql adalah root dan secara defult passwordnya kosong.
setelah selesai buka halaman http://localhost/phpmyadmin, jika tampilannya seperti dibawah ini, berarti instalasi berhasil
Jika salah satu instalasi gagal,
kemungkinan karena anda kurang teliti dalam menuliskan perintah atau
repo anda belum di update.
Jumat, 13 November 2015
MENGGANTI PASSWORD ROOT DAN USER DEBIAN
Setelah sekian lama sekitar 2 minggu tidak login ke Debian, ingin
rasanya login dan mencoba OS yang baru saja di-install di netbook.
Tahapan penyalaan sistem sudah dimulai sesuai SOP, saat masuk ke grub
dan muncul layar boot manager grub yang berisi pilihan OS. Baris menu
pertama yang berisi Linux Debian dipilih karena memang ingin login ke
Debian. Proses loading berjalan, dan tiba saatnya diminta memasukkan
password untuk user yang dipilih. Password sudah dimasukkan, tapi apa
yang terjadi ternyata passwordnya salah, ada pesan muncul
Authentication failure. Weleh weleh, kok bisa ya? Pertanyaan timbul
kenapa tidak bisa masuk ya? Saat itu panik juga, wah mesti install
ulang Debian kalo sudah gini..? Sebelum hal itu dilakukan (install
ulang) coba tanya om Google dulu, pake entri “lupa password root debian
squeeze”. Muncul hasilnya dan mencoba dilakukan untuk mengubah password
root dan user.
Praktikkan langkah-langkah berikut dengan mengubah password root debian anda (diasumsikan anda lupa password root):
Praktikkan langkah-langkah berikut dengan mengubah password root debian anda (diasumsikan anda lupa password root):
- Booting dari grub, tekan tombol e untuk masuk ke mode edit
- Carilah baris teks yang berisi info kernel yaitu “linux /boot/vmlinuz-2.6....”
- Bawa kursor ke akhir baris tersebut
- Tekan tombol spasi sekali dan ketik teks berikut:
init=/bin/bash - Tekan kombinasi tombol ctrl+x untuk booting
- Dalam mode edit ketikkan pada prompt berikut ini:
$ remount / as rw
$ mount -rw -o remount / - Untuk mengganti password root ketikkan pada prompt:
$ passwd - Masukkan password baru root, tekan enter dan reboot
- Pada pilihan boot yang ada pilih linux debian recovery mode
- Pada prompt login root masukkan password root yang baru saja anda ganti
- Ganti password user yang akan diganti, misalnya disini password user johan akan diganti, ketikkan teks berikut:
# passwd [nama user, misal: johan] - Ketikkan password baru, tekan enter dan reboot
- Pada pilihan boot yang ada pilih “Linux Debian …. “
- Masukkan password user yang baru saja anda ganti, dan lihat hasilnya.
Kamis, 12 November 2015
Printout tabel tidak rata pada Printer Epson LX300+ / LQ2180
Printout tabel tidak rata pada Printer Epson LX300+ / LQ2180
Bagaimana mengatasi printout tabel yang tidak sempurna ( tidak rata / garis tidak lurus dari atas ke bawah ) pada printer Epson LX300+ series dan Epson LQ2180 Hal ini terjadi karena ada perubahan pada setting Bios, dimana pada printer seri ini tidak ada Dip Switch yang disediakan untuk mengaturnya kembali. Berikut Tips nya
1. Pastikan Printer dalam keadaan mati
2. Tekan Tombol Pause....
3. Dengan tetap menekan tombol pause,Hidupkan Printer
4. Setelah berbunyi biip, lepaskan tombol pause dan Masukkan Kertas....Printer akan mencetak Petunjuk untuk mensetting posisi garis dengan melihat kombinasi nyala LED
5. Masukkan Kertas Lagi ( Printer akan mencetak Garis untuk mensetting ) 6. Pilihlah pisisi garis yang paling sempurna / lurus ( tidak bergeser ke kanan atau ke kiri dengan menekan tombol LF/FF
7. Masukkan kertas lagi.....(Printer akan mencetak pisisi garis lagi)
8. Seperti langkan no 6 pilihlan posisi garis yang paling sempurna
9. Matikan Printer
10 . Hidupkan printer....
seharusnya printer bisa mencetak tabel dengan sempurna.... Jika langkah ini sudah dilakukan tetapi hasil cetakan tabel tidak sempurna ( Masih bergeser ke kanan atau ke kiri ) berarti ada kerusakan tambahan yaitu Ring pada Printhead yang sudah Aus dan harus diganti. Selamat mencoba.
sumber http://manna-comp.blogspot.co.id/2013/02/printout-tabel-tidak-rata-pada-printer.html
Bagaimana mengatasi printout tabel yang tidak sempurna ( tidak rata / garis tidak lurus dari atas ke bawah ) pada printer Epson LX300+ series dan Epson LQ2180 Hal ini terjadi karena ada perubahan pada setting Bios, dimana pada printer seri ini tidak ada Dip Switch yang disediakan untuk mengaturnya kembali. Berikut Tips nya
1. Pastikan Printer dalam keadaan mati
2. Tekan Tombol Pause....
3. Dengan tetap menekan tombol pause,Hidupkan Printer
4. Setelah berbunyi biip, lepaskan tombol pause dan Masukkan Kertas....Printer akan mencetak Petunjuk untuk mensetting posisi garis dengan melihat kombinasi nyala LED
5. Masukkan Kertas Lagi ( Printer akan mencetak Garis untuk mensetting ) 6. Pilihlah pisisi garis yang paling sempurna / lurus ( tidak bergeser ke kanan atau ke kiri dengan menekan tombol LF/FF
7. Masukkan kertas lagi.....(Printer akan mencetak pisisi garis lagi)
8. Seperti langkan no 6 pilihlan posisi garis yang paling sempurna
9. Matikan Printer
10 . Hidupkan printer....
seharusnya printer bisa mencetak tabel dengan sempurna.... Jika langkah ini sudah dilakukan tetapi hasil cetakan tabel tidak sempurna ( Masih bergeser ke kanan atau ke kiri ) berarti ada kerusakan tambahan yaitu Ring pada Printhead yang sudah Aus dan harus diganti. Selamat mencoba.
sumber http://manna-comp.blogspot.co.id/2013/02/printout-tabel-tidak-rata-pada-printer.html
Rabu, 04 November 2015
Instalasi dan Konfigurasi Web Server Pada Debian 6
Web atau World Wide Web (WWW) merupakan salah satu layanan Internet yang paling popular. Protokol bernama HTTP (Hyper Text Transfer Protokol) bertanggung jawab menangani proses komunikasi antara client dan server. Web server digunakan untuk meletakkan halaman Web agar bisa dilihat oleh computer dalam jaringan menggunakan Web Browser. Kita akan membangun web server menggunakan Apache http://apache.org. Apache memerlukan DNS server. Proses resolve (konversi) hostname menjadi IP Address dilakukan oleh DNS server.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Masuk ke system operasi Linux Debian 6
2. Kemudian masukkan DVD Debian , karena semua paket software debian
terdapat pada DVD atau agan dapat mendownload softwarenya melalui
website debian, klik disini3. Pilih Application -> Accessories -> Root Terminal
4. Masukkan Root Password
5. Tekan enter
6. Muncul tampilan terminal
7. Langsung agan ketikkan apt-cdrom add
8. Setelah berhasil membaca dvd debian 6
9. Agan ketikkan apt-get install apache2
10. Ketik y
11. Selesai menginstall paket software, ketikkan lagi nano /var/www/index.html
12. Edit atau tambahkan script html lainnya ingin agan tambahkan di dalam file index.html
13. Untuk menyimpan konfigurasi agan ketik ctrl+x secara bersamaan
14. Ketik y
15. Tekan enter
16. Lalu restart paket software apache2 dengan mengetikkan /etc/init.d/apache2 restart
17. Restart yang berhasil akan muncul tulisan Restarting web server: apache2 ... waiting
18. Kemudian cek dahulu web server dengan aplikasi web browser yang ada di linux, saya menggunakan aplikasi Iceweasel Web Browser
19. Pada kolom URL ketikkan domain yang agan miliki dan lihat hasilnya.
sumber http://bkj-tutorial.blogspot.co.id/2012/04/instalasi-dan-konfigurasi-web-server.html
Langganan:
Postingan (Atom)