Senin, 30 November 2015

seting cctv pakai Modem GSM + kartu GSM & Pulsa Internet

1. Modem GSM + kartu GSM & Pulsa Internet
2. Seperangkat CCTV + DVR H-264 yang sudah terpasang tentunya
3. Mouse



Langkah pertama seting modem menggunakan PC dan pastikan dapat terkoneksi dengan internet menggunakan modem dan kartu GSM anda. Catat Setting koneksi Internet kartu GSM anda sesuai dengan provider yang anda gunakan contoh
Setting internet kartu GSM TELKOMSEL :
APN = internet
Dial Up = *99#
Username = (Kosong)
Password = (Kosong )

Pastikan sudah ada tulisan Connected, berartimodem dan kartu GSM sudah siap...cabut modem pindahkan ke port USB yang ada di belakang DVR



Akses DVR anda dengan cara hubungkan DVR ke Monitor menggunakan konektor D-sUb di bagian belakang DVR, setelah gambar DVR tampil klik kanan dan pilih MAIN MENU tampilan Username password akan muncul sehingga anda harus memasukkan username dan password yang ada (Defauld : Username = admin...-  Passw = biarkan kosong) Klik "OK"




Tampilan MENU UTAMA DVR akan muncul, Pilih Menu SYSTEM --> NetService

Dalam menu Net Service pilih --> Wireless Config

Isi Dialog " Wireless Config " dengan configurasi berikut (sesuai dengan setting kartu provider internet GSM ANDA - contoh berikut configurasi TELKOMSEL):
Enable = Centang
Type = Auto
Wirless AP = internet
Dial Number = *99#
Username = (Biarkan kosong)
Password = (Biarkan Kosong)

Setelah setting seperti contoh diatas selesai klik OK, dan DVR meminta untuk di restart ulang...

Setelah DVR menyala ulang tunggu beberapa saat kemudian ulangi langkah diatas : masuk menu Net Service --> dan jika setting anda benar dalam menu Net Service akan muncul tulisan CONNECTED  pada bagian CLOUD berarti DVR siap di akses Online, biasanya masalah ada pada modem dan kartu GSM anda , banyak modem yang tidak di support oleh DVR begitu pula sebaliknya modem yang paling banyak di dukung oleh dvr adalah merk ZTE

Langkah terakhir untuk akses Clod adalah Catat nomer sery (SERIAL NO)DVR anda cari di bagian MAIN MENU --> Info --> Version
Serial No ini lah kunci aksescloud ke DVR anda





 sumber dari :http://blog.icom.co.id/index.php/blog/370-memonitoronline-cctv-realtime-dengan-dvr-h-264-melalui-smartphone

Minggu, 29 November 2015

STREAMING CCTV MELALUI HP/TABLET ANDROID DENGAN VMEYE CLOUD natans

STREAMING CCTV MELALUI HP/TABLET ANDROID DENGAN VMEYE CLOUD

Sudah pasang CCTV di rumah/kantor Instansi? Sudah online? Yuk kita pantau CCTV dari mana saja dan kapan saja melalui perangkat android Anda. Bagi yang belum dan ingin pasang CCTV, segera hubungi kami :) . Untuk CCTV Kit produk Nathan Anda bisa menggunakan software vmeye cloud yang bisa di download dari play store secara gratis. 
Langkah-langkah yang harus Anda lakukan :
Masuk jaringan wifi rumah/kantor Anda menggunakan smartphone/tablet Anda.

Install vmeye cloud dari playstore


Buka playstore dari perangkat android anda, silahkan isi kolom search dengan kata kunci 'vmeye cloud' lalu pilih nomor 1.vMEyeCloud.


Setelah proses install selesai,  jalankan aplikasi vMEye Cloud, tap menu By Device


Tap menu search,  maka program akan melakukan pencarian perangkat DVR CCTV yang ada di jaringan tempat Anda melalui wifi. Setelah ditemukan, tap ikon (+)


  Tampil kolom setting, DeviceName silahkan diganti sesuka Anda, Connection tetap P2P Cloud, Serial No biarkan jangan diganti, username dan password silahkan diisi sesuai konfigurasi username dan password pada DVR CCTV, max channel diisi jumlah kamera yang tersambung ke DVR, misal 4, 8, 16, dan seterusnya. kemudian tap OK.


 Kamudian akan tampil nama konfigurasi yang telah kita buat tadi, silahkan tap nama konfigurasinya (kalau di tap ikon panah akan masuk setting)


Akan tampil 4 kolom video, dibagian bawah kolom video ada status koneksi. Bagi yang koneksinya sukses akan tampil status berurutan : connecting, buffering, playing. Tampilan awal hanya akan streaming pada kolom 1 menampilkan kamera nomor 1, untuk kamera lainnya silahkan tap 2x pada kolom yang kosong lalu pilih dari daftar yang ada, atau tap 1x pada kolom yang kosong lalu tap nomor kamera yang ada di bawah kolom video. Selamat mencoba....

sumber http://em-csc.blogspot.co.id/2014_11_18_archive.html

Sabtu, 28 November 2015

Remote CCTV di android koneksi P2P cloud ( Peer 2 Peer cloud )

Remote CCTV di android koneksi P2P cloud ( Peer 2 Peer cloud ). Umumnya untuk melakukan remote CCTV via smartphone ada 2 jenis settingan koneksi yang dapat dipilih yaitu melalui TCP / IP atau melalui P2P Cloud. untuk settingan remote CCTV dengan koneksi IP sudah saya jabarkan pada tutorial terdahulu maka sekarang saya akan share cara remote CCTV via android dengan settingan koneksi P2P Cloud. Yuk ikuti cara dan ulasannya di bawah ini.
Bila remote CCTV kita lakukan melalui IP biasanya membutuhkan suatu pengalihan IP yang biaaa disebut DDNS, itu berlaku bila IP dalam keadaan Dinamis atau sering berubah-ubah. Untuk jenis DVR yang menggunakan koneksi P2P cloud atau mempunyai server induk sendiri maka tidak diperlukan lagi memasukkan nilai IP ke dalam settingan di remote ( ponsel ). 
Bagaimana cara remote CCTV bila koneksi DVR menggunakan P2P cloud ?, berikut ini caranya :
1. Unduh dahulu aplikasi remote CCTV untuk android yang bernama ' vMEyeSuper ' di playstore, anda bisa memakai kata kunci tersebut dalam pencarian. Setelah itu langsung install ke android sobat.
2. Setelah terinstall silahkan buka aplikasinya, Pilih menu Device list , contoh seperti gambar di bawah
3. Setalah masuk ke menu list, kita akan menambahkan list baru caranya sentuh tanda ' + ' di bagian kiri bawah
4. Setalah itu anda akan diberikan menu settingan list baru, silahkan beri nama sesuka anda, untuk koneksi pilih P2P, untuk isian serial nomor anda isi persis seperti yang tertera pada list DVR sobat atau bisa memotret QR kode pada box DVR anda. masukkan juga username dan password sama persis dengan yang ada pada DVR. setelah itu simpan.
5. untuk melihat hasilnya silahkan masuk ke mode list view.
Cukup mudah bukan ?, semoga tutorial cara remote DVR dengan koneksi P2P diatas bermanfaat.
 
sumber  http://siandroid.blogspot.co.id/2015/05/remote-cctv-di-android-koneksi-p2p-cloud.html

Selasa, 24 November 2015

Membuat Home Web Server dengan Dynamic DNS

Bagi sebagian orang yang memiliki web pribadi atau berkecimpung di dunia web, web hosting adalah suatu hal yang wajib dimiliki. Apalagi dengan menggunakan jasa web hosting walaupun hanya sebatas shared web hosting, seseorang dapat memiliki keleluasaan mengatur situs web yang dijalankannya. Beberapa di antaranya seperti pengaturan nama domain, subdomain, konfigurasi web server, konfigurasi file, email dan sebagainya. Dan tentu saja semua itu dilakukan dengan menyewa space atau tempat di penyedia layanan hosting web. Bagaimana kalau kita mencoba untuk menggunakan komputer sendiri di rumah untuk membangun web hosting sederhana? Ga ada salahnya untuk dicoba, dan di sini aku akan sedikit memberi tips dan trick cara membangun web hosting / server di rumah alias home web server.
Terdapat beberapa persyaratan untuk menjalankan web server sederhana di rumah Anda sendiri. Beberapanya adalah seperti berikut:
  • Internet Service Provider (ISP) dengan private public IP (non-shared). Umumnya provider yang menyediakan IP public seperti ini adalah provider broadband di mana IP yang digunakan tidak dibagi-bagi dengan pengguna lainnya, entah apakah IP itu dynamic atau static (akan lebih bagus kalau static sehingga setiap kali terkoneksi, IP nya tidak akan berubah). Sedangkan provider dial-up umumnya menggunakan satu IP untuk beberapa komputer yang terkoneksi ke internet sehingga tidak akan memungkinkan pembangunan web server. Pada contoh di sini aku menggunakan paket Speedy sebagai providernya yang menggunakan Dynamic IP.
  • Modem atau router. Umumnya menggunakan modem yang hanya menuju ke satu client tidak memerlukan konfigurasi yang berarti, akan tetapi bila menggunakan router wireless seperti yang aku lakukan, maka Anda akan sedikit harus mengatur konfigurasi router seperti Port Forwarding atau membuka firewall di modem atau router. Pada contoh di sini, aku menggunakan modem Linksys WAG200G.
  • Server. Tidak harus menggunakan server IBM atau HP yang berbasis Xeon atau Opteron yang harganya selangit. Bahkan komputer atau laptop biasa yang terknoneksi dengan modem dan ISP yang aku sebut di atas juga bisa dipakai sebagai web-server. Aku sendiri menggunakan laptopku yang terkoneksi dengan WiFi ke modem Linksys di atas. Operating system di server bisa berupa Windows, Linux atau sebagainya.
  • Software seperti Apache webserver dan software-software pendukung lainnya seperti PHP, MySQL, dan sebagainya.
  • Domain name. Agak sulit menerapkan secara langsung agar sebuah domain dapat menunjuk ke sebuah alamat IP untuk server sederhana seperti ini apalagi menggunakan Dynamic IP. Solusinya adalah dengan menggunakan layanan DynDNS.com yang akan mengubah sebuah nama domain (lebih tepatnya subdomain) untuk menunjuk ke IP server Anda. Mengenai ini akan dijelaskan di bawah.
  • Pengatahuan dasar mengenai networking, seperti cara mengatur IP address sesuai sistem operasi masing-masing, cara mengatur modem atau router, dan beberapa istilah networking (istilah-istilah yang belum dimengerti dapat dicari di internet).
Perhatian! Dengan mencoba membuat home web server ini, berarti Anda akan membuka kemungkinan komputer Anda diakses oleh orang lain dari luar (remote). Harap memperhatikan software-software keamanan seperti firewall dan antivirus agar selalu aktif dan selalu terupdate sebelum membuka web server Anda untuk diakses dari luar.

IP diagram for home web server
IP diagram for home web server
Di atas adalah diagram yang kurang lebih menunjukkan skema bagaimana pengaturan IP address dari router, ISP dan sebagainya di rumahku. Pada diagram di atas, aku ambil saja contoh bahwa aku mendapat IP address 125.160.110.60 dari ISP yang aku gunakan dan IP ini adalah dynamic, yang berarti akan berubah ketika aku melakukan koneksi ulang ke ISP tersebut. Gateway dari router yang aku gunakan diatur untuk menggunakan IP address 192.168.1.1. Sedangkan laptop yang aku gunakan sebagai home web server diatur secara manual (tanpa DHCP) untuk menggunakan IP address 192.168.1.110, sedangkan IP address dari PC di sebelah kanan diatur secara otomatis oleh modem.
Untuk mengetahui IP address yang di-assign oleh ISP Anda, coba untuk mengakses bagian status dari modem Anda yang umumnya dapat ditemukan dengan membuka alamat http://192.168.1.1/ dari browser yang biasa Anda pakai, atau gunakan layanan-layanan untuk mendeteksi IP di internet.

Setelah mengetahui IP yang di-assign oleh ISP Anda, sekarang saatnya untuk mematikan firewall untuk port yang umumnya dipakai untuk protokol HTTP yaitu port 80. Untuk pengguna Windows (aku hanya mencoba untuk Windows XP), bisa dilakukan melalui Control Panel > Windows Firewall. Kemudian ke tab Exception dan pilih tombol “Add port…”, masukkan name “HTTP” atau yang lainnya, masukkan port number 80 dan pilih sebagai protokolnya TCP, kemudian tekan OK. Maka dengan mencentang bagian HTTP, port komputer Anda akan terbuka untuk diakses oleh komputer lain. Bila suatu kali nanti ingin mematikan lagi akses ke port tersebut, cukup menghilangkan centangnya saja. Untuk Linux (khususnya yang menggunakan Ubuntu), bila masih fresh dan belum terinstall firewall, tidak perlu melakukan konfigurasi sama sekali. Sedangkan bila menggunakan program firewall lainnya, coba untuk mencari terlebih dahulu cara memberi exception atau memberi hak akses untuk port 80.





Sekarang nyalakan program web server dan program-program pendukung lainnya seperti PHP atau MySQL dan sebagainya.
Bila Anda hanya memakai modem biasa, Anda bisa coba untuk mengetikkan IP address yang didapatkan dari ISP ke dalam browser Anda. Kalau memang tidak ada konfigurasi lain yang diperlukan, maka secara otomatis akan tampil halaman web yang terdapat di home web server. Dan secara ga langsung, berarti modem yang Anda pakai ga terlalu aman karena ga ada fasilitas firewall dan orang lain bisa saja mengakses komputer / server Anda secara langsung, serta rentan terhadap tindakan-tindakan berbahaya seperti cracking dan hacking. Tapi bila setelah dicoba untuk mengakses melalui web browser menggunakan IP address dari ISP Anda ternyata tidak menampilkan apapun, ada kemungkinan bahwa apa yang Anda lakukan masih terhalang oleh konfigurasi router atau modem, salah satunya port forwarding.
Sekarang bagian yang agak sulit adalah port forwarding. Bila Anda memakai router seperti saya yang bisa menghubungkan banyak clients dan mengaktifkan DHCP server pada router Anda, maka yang harus Anda lakukan adalah meng-assign / mengatur IP secara manual di server yang Anda pakai. Kenapa? Karena DHCP membuat IP yang diassign bisa berbeda-beda tergantung jumlah client yang terkoneksi ke router tersebut. Di contoh di atas, aku meng-assign IP address 192.168.1.110 untuk laptopku yang aku pakai sebagai home web server. Selain itu umumnya port forwarding mengharuskan digunakannya IP address yang sama (kecuali ada router / modem yang secara otomatis bisa mendeteksi yang mana laptopku kalau sewaktu-waktu aku mengubah IP nya).
Untuk mengatur port forwarding di router atau modem, login ke router Anda (umumnya menggunakan web browser dan mengetik 192.168.1.1 di address bar nya). Kemudian cari bagian port forwarding, dan masukkan beberapa parameter seperti di bawah ini dalam satu set field port yang akan di forward. Berhubung saya menggunakan Linksys WAG200G, maka field yang seperti di bawah yang nampak, tapi bila menggunakan router / modem lain mungkin bisa berbeda.
  • Name / Application: HTTP (bagian ini tidak terlalu berpengaruh, hanya deskripsi saja umumnya)
  • IP address : 192.168.1.110
  • Internal port: 80
  • External port: 80
  • Protocol: TCP
  • Enabled: Yes / Centang
Sekarang seperti sebelumnya, buka browser Anda, ketik IP address yang di-assign dari ISP ke gateway / router / modem, lihat hasilnya. Bila tampilan sudah tampak seperti ketika Anda mengetik localhost di address bar, maka bisa dikatakan langkah-langkah yang Anda gunakan telah berhasil. Bila belum, maka kemungkinan masih terdapat beberapa hal yang membuat web server tidak bisa diakses, umumnya karena masalah firewall di server, router, atau modem. Oleh sebab itu, bila menemukan masalah seperti ini, silahkan dicoba-coba, atau ditanyakan di bawah.
Lalu kalau sudah berhasil bagaimana? Apakah cukup di sini? Tidak! Bagi sebagian orang, menghafal IP address, apalagi yang dynamic alias berubah-ubah cukup sulit dan merepotkan. Kita akan mencoba menggunakan Dynamic DNS (Domain Name Service) yang berguna mentranslasikan / mengubah sebuah alamat domain (seperti www.example.com) menjadi IP address Anda. Penyedia layanan untuk Dynamic DNS yang banyak digunakan adalah DynDNS.org dan tzo.com.
DynDNS.org menyediakan layanan secara gratis, akan tetapi tzo.com mengharuskan user membayar, sehingga aku lebih menyarankan DynDNS.org. Buat account di DynDNS.org, kemudian pilih “Add Host Service”, dan isi sesuai yang di bawah ini:
  • Hostname: pilih subdomain dan domain yang akan Anda gunakan untuk menunjuk ke IP Anda.
  • Wildcard: boleh Anda centang atau tidak. Bila dicentang, maka bila terdapat sub-subdomain dari hostname yang Anda isi, maka akan otomatis tetap diarahkan ke IP Anda.
  • Service Type: Host with IP address
  • IP Address: Isi dengan IP address Anda. Atau pilih saja “Use auto detected IP address” yang akan membuat field tersebut diisi otomatis.
  • Mail routing: tidak perlu dicentang kecuali Anda memerlukan fasilitas email untuk hostname tersebut (yang berarti tidak termasuk di penjelasan ini).
Setelah semua field diisi, pilih Create Hosts dan setujui “pembelian” seharga $0 tersebut, maka hostname tersebut akan menjadi “milik” IP Anda. Umumnya, beberapa router sudah menyediakan fasilitas untuk meng-assign domain name secara otomatis. Oleh karenanya, Anda juga harus mengatahui terlebih dahulu seluk beluk router / modem Anda dengan mencari kategori menu DDNS atau DNS di sana. Bila menggunakan Linksys WAG200G, maka menu ini dapat diakses melalui bagian Setup > DDNS. Pilih DynDNS.org untuk DDNS Service, isi username dan password yang Anda buat di account DynDNS.org, isi hostname yang sudah Anda pesan sebelumnya, dan klik connect. Setelah itu bila terdapat status “Connected successfully”, berarti semua berjalan dengan lancar, dan ketika modem / router Anda melakukan koneksi ulang ke ISP, secara otomatis IP yang baru akan diarahkan menggunakan hostname tersebut tanpa harus membuka situs dyndns.org tersebut lagi. Bila router / modem Anda tidak menyediakan layanan seperti di atas, maka Anda harus mengunjungi situs tersebut setiap kali Anda ingin mengubah IP address-nya.
Sekian panduan untuk membuat home web server menggunakan DDNS. Bila terdapat pertanyaan, saran atau perbaikan, silahkan bisa disampaikan melalui bagian komentar. Bila ingin menyadur atau meng-copy isi dari artikel ini, harap menyertakan link balik ke artikel ini. Semoga artikel ini bisa berguna untuk Anda semua. :)
Change (22/09/09): Sebelumnya saya menulis bahwa IP address yang didapatkan dari ISP harus private address, dan pernyataan ini merupakan kesalahan penulisan. Yang benar adalah harus mendapatkan IP public dari ISP (non-shared).

sumber  http://etersoul.com/2009/04/22/membuat-home-web-server-dengan-dynamic-dns/

Minggu, 22 November 2015


Instalasi dan konfigurasi DNS server di Debian 6 squeeze


Hari ini mumpung ada waktu luang, pengen posting tentang debian lagi nih. Udah lama soalnya. :D Walaupun bahasannya udah ketinggalan jaman, yaitu tentang DNS server, tapi gapapa lah. Kan kali aja ada yang masih belum tau, hihi. Sayanya juga takut lupa nanti, soalnya pelajaran ini bakalan muncul di kelas 3 nanti. :D

Sebenernya DNS server itu apa sih? Kalo kalian belum tau,nih saya kasih tau, merujuk dari wikipedia : DNS itu adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Kalo menurut saya sih, intinya fungsi DNS adalah merubah alamat IP yang berbentuk angka (ex:192.168.0.1) menjadi berbentuk huruf (ex:google.com). Ini sangat bermanfaat sekali. Karena otak manusia cenderung lebih mudah mengingat huruf-huruf daripada angka-angka. Sekarang, menurut kalian bukankah lebih mudah mengingat facebook.com kan daripada 74.59.210.3?

Kali ini DNS server yang akan kita install adalah DNS server berbasis local terlebih dahulu, jadi belum menjurus ke arah internet. tapi ya inilah yang sebenarnya jadi dasar untuk nantinya. Karena intinya sama aja kok. Kan kali aja suatu saat nanti kalian juga bisa mempunya DNS server sendiri di internet :grin:

Langsung aja deh, kita anggap topologi jaringannya seperti ini

client----dns server
ip dns server : 192.168.7.2 domain : empol.com subdomain : www.empol.com


Lalu seperti biasa pertama-tama nyalain debiannya, terus masukkin dvd 1 nya. lalu ketikkan :

# apt-get install bind9

Terus edit file named.conf.localnya.

# nano /etc/bind/named.conf.local

Tambahkan zone-zone nya. NB : untuk penjelasannya dipahamin sendiri aja ya ^^..

zone "empol.com" {
type master;
file "/etc/bind/db.empol";
};

zone "7.168.192.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.2";
};




Kemudian kopikan isi file db.localhost dan db.127 ke file db.empol dan db.2

# cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.empol
# cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.2


Setelah dikopi, edit hingga persis seperti gambar dibawah ini :

# nano /etc/bind/db.empol



Save dan tutup filenya, lalu edit file yang satunya lagi, db.2

# nano /etc/bind/db.2



Save dan tutup filenya.

Sekarang kalian edit file resolv.conf nya untuk memasukkan DNS addressnya.

# nano /etc/resolv.conf

Isikan dengan nameserver 192.168.7.2

Save dan tutup filenya.

Setelah itu restart bind9 nya dan test ping ke tiap domain seperti dibawah ini.



Jika bisa ngeping seperti diatas, maka instalasi dan konfigurasinya sudah berhasil. Semoga bermanfaat :)
 
http://ayolinux.blogspot.co.id/2011/11/instalasi-dan-konfigurasi-dns-server-di.html

Rabu, 18 November 2015

Installing Apache2 With PHP5 And MySQL Support On Ubuntu 14.04LTS (LAMP)

telah di uji coba ulang di lab barlianno ok

LAMP is short for Linux, Apache, MySQL, PHP. This tutorial shows how you can install an Apache2 webserver on anUbuntu 13.04 server with PHP5 support (mod_php) and MySQL support.

I do not issue any guarantee that this will work for you!

1 Preliminary Note

In this tutorial I use the hostname server1.example.com with the IP address 192.168.0.100. These settings might differ for you, so you have to replace them where appropriate.I'm running all the steps in this tutorial with root privileges, so make sure you're logged in as root:
--------------------------------------------
#sudo su
--------------------------------------------


2 Installing MySQL 5

First we install MySQL 5 like this:
-------------------------------------------------------------------
#apt-get install mysql-server mysql-client
------------------------------------------------------------------
You will be asked to provide a password for the MySQL root user - this password is valid for the user root@localhost as well as root@server1.example.com, so we don't have to specify a MySQL root password manually later on:
New password for the MySQL "root" user: <-- span="" yourrootsqlpassword="">
Repeat password for the MySQL "root" user: <-- span="" yourrootsqlpassword="">


3 Installing Apache2

Apache2 is installed by default in ubuntu14.04, If not installed then install it. Apache2 is available as an Ubuntu package, therefore we can install it like this:
-------------------------------------------
#apt-get install apache2
 -----------------------------------------
Now direct your browser to http://192.168.0.100, and you should see the Apache2 placeholder page (It works!):
Apache's default document root is /var/www/html on Ubuntu, and the configuration file is /etc/apache2/apache2.conf. The configuration system is fully documented in /usr/share/doc/apache2/README.Debian.gz


4 Installing PHP5

We can install PHP5 and the Apache PHP5 module as follows:
-------------------------------------------------------------------
#apt-get install php5 libapache2-mod-php5
-------------------------------------------------------------------
We must restart Apache afterwards:
-------------------------------------------------------------------
#service apache2 restart
-------------------------------------------------------------------

 

5 Testing PHP5 / Getting Details About Your PHP5 Installation

The document root of the default web site is /var/www/html. We will now create a small PHP file (info.php) in that directory and call it in a browser. The file will display lots of useful details about our PHP installation, such as the installed PHP version.
----------------------------------------------
#vi /var/www/html/info.php
---------------------------------------------
phpinfo();
?>

Now we call that file in a browser (e.g. http://192.168.0.100/info.php):

 
As you see, PHP5 is working, and it's working through the Apache 2.0 Handler, as shown in the Server API line. If you scroll further down, you will see all modules that arealready enabled in PHP5. MySQL is not listed there which means we don't have MySQL support in PHP5 yet.


6 Getting MySQL Support In PHP5

To get MySQL support in PHP, we can install the php5-mysql package. It's a good idea to install some other PHP5 modules as well asyou might need them for your applications. You can search for available PHP5 modules like this:
-------------------------------------------------------------
#apt-cache search php5
-----------------------------------------------------------
Pick the ones you need and install them like this:
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
#apt-get install php5-mysql php5-curl php5-gd php5-intl php-pear php5-imagick php5-imap php5-mcrypt php5-memcache php5-ming php5-ps php5-pspell php5-recode php5-snmp php5-sqlite php5-tidy php5-xmlrpc php5-xsl
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Now restart Apache2:
---------------------------------------------------------------
#service apache2 restart
--------------------------------------------------------------
Xcache is a free and open PHP opcode cacher for caching and optimizing
PHP intermediate code. It's similar to other PHP opcode cachers, such as eAccelerator and APC. It is strongly recommended to have one of these installed to speed up your PHP page.

Xcache can be installed as follows:
--------------------------------------------------------
#apt-get install php5-xcache
--------------------------------------------------------
Now restart Apache:
--------------------------------------------
#service apache2 restart
--------------------------------------------
Now reload http://192.168.0.100/info.php in your browser and scroll down to the modules section again. You should now find lots of new modules there, including the MySQL module:

 

7 phpMyAdmin

phpMyAdmin is a web interface through which you can manage your MySQL databases. It's a good idea to install it:
---------------------------------------------------------------- 
#apt-get install phpmyadmin
-----------------------------------------------------------------
You will see the following questions:
Web server to reconfigure automatically: <-- apache2="" span="">
 
Configure database for phpmyadmin with dbconfig-common? <-- no="" span="">

 
Afterwards, you can access phpMyAdmin under http://192.168.0.100/phpmyadmin/:




sumber :https://www.howtoforge.com/ubuntu-lamp-server-with-apache2-php5-mysql-on-14.04-lts

telah di coba di leb barlianno alm berhasil








 

Selasa, 17 November 2015


Cara Install XAMPP di Ubuntu (Lampp)

Hallo sahabatku, sudah pernahkah kalian menginstal aplikasi database MySQL Xampp pada linux ubuntu? Menginstal Xampp pada windows memang sangat mudah sekali, Anda hanya perlu mendownload installer dan menjalankan file setup.exe dan proses instalasi akan berjalan dengan mudah. Namun bagaimanakah jika kita menginstal Xampp pada linux ubuntu? tentu saja pada linux tidak sama seperti dengan menginstall aplikasi pada os windows. Pada linux kita memerlukan beberapa perintah yang dijalankan melalui terminal untuk menjalankan sebuah instalasi aplikasi.

Xampp memungkinkan Anda untuk menjalankan server lokal. Ini adalah metode yang mudah untuk menginstal web server Apache menambahkan MYSQL, php, dan perl. Xampp memiliki semua hal dalam satu paket.

Dalam tutorial ini akan saya jelaskan bagaimana cara menginstall Xampp versi terbaru di Ubuntu dengan mudah. Hal pertama yang harus Anda persiapkan adalah mendownload Xampp for ubuntu pada situs resminya.

1. Pergi di situs XAMPP dan berikut adalah url download XAMPP untuk men-download XAMPP :
https://www.apachefriends.org/download.html
Silahkan Anda download dan pilih versi yang sesuai dengan os Anda, jika windows Anda adalah versi 64-bit, pilih untuk 64 bit dan juga untuk 32-bit.


2. Setelah selesai mendownload, buka folder download file installer Xampp.


3. Buka terminal dan pindah ke folder Downloads. Pastikan download file installer Xampp ada di sana. Jika Anda telah memindah file Xampp dalam folder yang lain, maka pada terminal kamu juga harus masuk ke folder yang berisi file yang Xampp.

Dan berikut perintah untuk masuk ke folder download melalui terminah di ubuntu :
cd Downloads
ls
4. Selanjutnya kita harus membuat executable pada file nstaller. Gunakan Perintah berikut :
chmod +x xampp-linux-x64-5.6.3-0-installer.run

5. Instalasi membutuhkan hak istimewa root. Beralih ke user root. Anda perlu menyediakan password super user untuk menjadi user root. Super user adalah user account yang dibuat selama instalasi.
sudo -s -H

6. Jalankan file installer
./xampp-linux-x64-5.6.3-0-installer.run


7. Setelah file installer di jalankan, maka XAMPP versi terbaru menampilkan proses instalasi melalui grafis yang bagus, sama seperti pada saat kita melakukan instalasi Xampp pada windows. Klik next




8. Centang semua komponen Xampp, Core Files dan Developer Files dan klik next


9. Direktori instalasi /opt/lapp klik next


10. Secara default BitNami untuk Xampp dipilih. Hapus tanda centang dan klik next


11. Sekarang Xampp telah ready untuk di install, klik Next 


12. Sekarang adalah proses menginstall Xampp pada ubuntu Anda.Tunggu beberapa menit.


13. Klik finish untuk menyelesaikan instalasi.


14. Wizard akan mengarahkan Anda ke layar default XAMPP. Pilih bahasa Anda.


15. XAMPP berhasil diinstal.


16. Sekarang mengakses phpmyadmin


Kami telah berhasil menginstal XAMPP Versi terbaru di Ubuntu. Dalam artikel berikutnya kita akan melihat bagaimana caranya agar Xampp pada ubuntu start secara otomatis. Untuk tutorial mengenai install xampp di ubuntu selesai sampai disini, semoga bermanfaat


sumber http://www.caratutorial.com/2015/05/cara-install-xampp-di-ubuntu-lampp.html

Senin, 16 November 2015

Install XAMPP for Linux di Ubuntu 10.04

Karena localhost adalah server paling cepat sedunia
Sebagai developer web, saya pasti butuh server lokal untuk development. Salah satu server yang dibutuhkan untuk PHP develpment adalah Apache, beserta pasangannya, MySQL. Nah, untuk memudahkan saya lebih suka pakai bundling langsung XAMPP for Linux, atau dulu biasa disebut LAMPP. Yang sering saya lupa adalah cara instalasinya, jadinya saya tulis di sini biar kalau lupa cukup kunjungi blog sendiri. Hehe.
Berikut cara instalasi yang saya lakukan sesuai petunjuk di website resminya.

  • Download dulu file instalasi dalam bentuk kompresi tar di website resminya.
  • Download
  • Buka terminal, lalu jalankan command di bawah ini.
  • ?
    1
    $ sudo tar xvfz -C /opt
    File harus di-extract di folder /opt. Dulu saya pernah coba extract di folder lain dan ternyata nggak jalan. Mungkin ada yang bisa kasih solusi gimana install di folder lain?
  • Yak, cukup. Itu saja langkahnya. Untuk menjalankan control panel-nya, tinggal panggil perintah:
  • ?
    1
    $ sudo /opt/lampp/lampp start
  • Parameter lain yang bisa dipakai:
    • start – menjalankan XAMPP
    • stop – memberhentikan XAMPP
    • restart – memberhentikan dan menjalankan XAMPP
    • startapache – hanya menjalankan Apache
  • Untuk uninstal, cukup jalankan command berikut:
  • ?
    1
    $ sudo rm -rf /opt/lampp
Beberapa file yang penting untuk konfigurasi:
  • /opt/lampp/etc/httpd.conf – konfigurasi untuk server Apache
  • /opt/lampp/etc/my.cnf – konfigurasi untuk server MySQL
Biasanya saya memindahkan pointer htdocs ke folder yang sama waktu saya pakai Windows untuk development (karena saya dual-booting). Demikian juga dengan MySQL-nya. Jadi nantinya bisa develop di 2 OS, kalau-kalau bosen develop di salah satu OS.

sumber  http://blog.haqqi.net/2010/12/install-xampp-for-linux-di-ubuntu-10-04/

Sabtu, 14 November 2015

Install Apache PHP MySQL di Ubuntu Linux

Install Apache PHP MySQL di Ubuntu Linux


PHP adalah bahasa yang populer untuk pemrograman web, selain free, bahasa ini juga mempunyai kelebihan bisa diinstall di sebagain besar  sistem operasi baik itu Windows, Linux atau Mac OS X.
PHP sebagai bahasa pemrograman tidak bisa berdiri sendiri, umumnya PHP membutuhkan Apache sebagai server dan MySQL sebagai database backendnya, karena inilah, maka paket ini sering disebut dengan AMP(Apache, MySQL, PHP) . Sayangnya instalasi PHP dan kawan kawannya (Apache dan MySQL) di Linux tidak semudah di Windows. Di OS buatan microsoft, sudah banyak bundle yang menawarkan kemudahan instalasi seperti Wamp atau XAMPP. Ketika kita menginstall software tersebut, secara otomotasi PHP, Apache, mySQL dan PHPmyAdmin sudah terinstall didalamnya.
Tulisan ini mencoba menjelaskan bagaimana cara meninstall PHP, Apache dan mysql (termasuk PHPMyAdmin) dengan langkah langkah yang cukup mudah di Ubuntu Linux. Instalasi ini harus di lakukan secara urut agar tidak terjadi errror. Untuk instalasi kita membutuhkan koneksi internet. Instalasi di mulai dari Apache, PHP, MySQL dan yang terakhir adalah PHPMyAdmin. Sekedar catatan, kita akan memakai apache versi 2 dan PHP versi 5. Di contoh ini, penulis memakai ubuntu 10.10 dektop.
Instalasi Apache2
buka terminal dan ketikan perintah dibawah ini, jika anda muncul pertanyaan tentang depedensi paket, pilih saja Yes/Y.

sudo apt-get install apache2
setelah selesai instalasi, Apache2 langsung di jalankan secara default oleh ubuntu. Untuk mengetes apakah apache sudah berjalan, silahkan buka http://localhost
Jika tampilan yang muncul adalah tulisan “It’s Work” maka instalasi berhasil.
Instalasi PHP5
sudo apt-get install php5 libapache2-mod-php5
sudo apt-get install php5-cli
sudo apt-get install php5-cgi
sudo apt-get install php5-mysql
selanjutnya restart apache dengan perintah
sudo /etc/init.d/apache2 restart

Untuk mengetest hasil instalasi ,
buatkan script php sederhana seperti dibawah ini, simpan dengan nama info.php simpan di folder /var/www/info.php
phpinfo();
?>
buka halaman http://localhost/info.php Jika tampilan yang muncul seperti dibawah ini, instalasi PHP berhasil.
Instalasi MySQL dan PHPmyAdmin
masih di terminal, ketikan perintah berikut untuk menginstall mySQL
sudo apt-get install mysql-server
sudo apt-get install phpmyadmin
saat instalasi mungkin anda muncul beberapa pertanyaan, misal anda diminta memasukan password mysql, atau memberi password mysql server, jika diminta masukan saja passwordnya root, root.
Sekedar catatan, user di mysql adalah root dan secara defult passwordnya kosong.
setelah selesai buka halaman http://localhost/phpmyadmin, jika tampilannya seperti dibawah ini, berarti instalasi berhasil

Jika salah satu instalasi gagal, kemungkinan karena anda kurang teliti dalam menuliskan perintah atau repo anda  belum di update.

sumber : https://etix.wordpress.com/2011/03/30/install-apache-php-mysql-di-ubuntu-linux/

Jumat, 13 November 2015

MENGGANTI PASSWORD ROOT DAN USER DEBIAN

Setelah sekian lama sekitar 2 minggu tidak login ke Debian, ingin rasanya login dan mencoba OS yang baru saja di-install di netbook. Tahapan penyalaan sistem sudah dimulai sesuai SOP, saat masuk ke grub dan muncul layar boot manager grub yang berisi pilihan OS. Baris menu pertama yang berisi Linux Debian dipilih karena memang ingin login ke Debian. Proses loading berjalan, dan tiba saatnya diminta memasukkan password untuk user yang dipilih. Password sudah dimasukkan, tapi apa yang terjadi ternyata passwordnya salah, ada pesan muncul Authentication failure. Weleh weleh, kok bisa ya? Pertanyaan timbul kenapa tidak bisa masuk ya? Saat itu panik juga, wah mesti install ulang Debian kalo sudah gini..? Sebelum hal itu dilakukan (install ulang) coba tanya om Google dulu, pake entri “lupa password root debian squeeze”. Muncul hasilnya dan mencoba dilakukan untuk mengubah password root dan user.
Praktikkan langkah-langkah berikut dengan mengubah password root debian anda (diasumsikan anda lupa password root):

  1. Booting dari grub, tekan tombol e untuk masuk ke mode edit
  2. Carilah baris teks yang berisi info kernel yaitu “linux /boot/vmlinuz-2.6....”
  3. Bawa kursor ke akhir baris tersebut
  4. Tekan tombol spasi sekali dan ketik teks berikut:
    init=/bin/bash
  5. Tekan kombinasi tombol ctrl+x untuk booting
  6. Dalam mode edit ketikkan pada prompt berikut ini:
    $ remount / as rw
    $ mount -rw -o remount /
  7. Untuk mengganti password root ketikkan pada prompt:
    $ passwd 
  8. Masukkan password baru root, tekan enter dan reboot
  9. Pada pilihan boot yang ada pilih linux debian recovery mode 
  10. Pada prompt login root masukkan password root yang baru saja anda ganti
  11. Ganti password user yang akan diganti, misalnya disini password user johan akan diganti, ketikkan teks berikut:
    # passwd [nama user, misal: johan]
  12. Ketikkan password baru, tekan enter dan reboot
  13. Pada pilihan boot yang ada pilih “Linux Debian …. “
  14. Masukkan password user yang baru saja anda ganti, dan lihat hasilnya.
sumber http://elearning.smkn1pacitan.sch.id/course/info.php?id=250

Kamis, 12 November 2015

Printout tabel tidak rata pada Printer Epson LX300+ / LQ2180

Printout tabel tidak rata pada Printer Epson LX300+ / LQ2180

Bagaimana mengatasi printout tabel yang tidak sempurna ( tidak rata / garis tidak lurus dari atas ke bawah ) pada printer Epson LX300+ series dan Epson LQ2180 Hal ini terjadi karena ada perubahan pada setting Bios, dimana pada printer seri ini tidak ada Dip Switch yang disediakan untuk mengaturnya kembali. Berikut Tips nya
1. Pastikan Printer dalam keadaan mati
2. Tekan Tombol Pause....
3. Dengan tetap menekan tombol pause,Hidupkan Printer
4. Setelah berbunyi biip, lepaskan tombol pause dan Masukkan Kertas....Printer akan mencetak Petunjuk untuk mensetting posisi garis dengan melihat kombinasi nyala LED
5. Masukkan Kertas Lagi ( Printer akan mencetak Garis untuk mensetting ) 6. Pilihlah pisisi garis yang paling sempurna / lurus ( tidak bergeser ke kanan atau ke kiri dengan menekan tombol LF/FF
 7. Masukkan kertas lagi.....(Printer akan mencetak pisisi garis lagi)
8. Seperti langkan no 6 pilihlan posisi garis yang paling sempurna
9. Matikan Printer
10 . Hidupkan printer....
seharusnya printer bisa mencetak tabel dengan sempurna.... Jika langkah ini sudah dilakukan tetapi hasil cetakan tabel tidak sempurna ( Masih bergeser ke kanan atau ke kiri ) berarti ada kerusakan tambahan yaitu Ring pada Printhead yang sudah Aus dan harus diganti. Selamat mencoba.

sumber http://manna-comp.blogspot.co.id/2013/02/printout-tabel-tidak-rata-pada-printer.html

Rabu, 04 November 2015

Instalasi dan Konfigurasi Web Server Pada Debian 6

Web atau World Wide Web (WWW) merupakan salah satu layanan Internet yang paling popular. Protokol bernama HTTP (Hyper Text Transfer Protokol) bertanggung jawab menangani proses komunikasi antara client dan server. Web server digunakan untuk meletakkan halaman Web agar bisa dilihat oleh computer dalam jaringan menggunakan Web Browser. Kita akan membangun web server menggunakan Apache http://apache.org. Apache memerlukan DNS server. Proses resolve (konversi) hostname menjadi IP Address dilakukan oleh DNS server.

 
Langkah-langkahnya sebagai berikut: 
1. Masuk ke system operasi Linux Debian 6 
2. Kemudian masukkan DVD Debian , karena semua paket software debian terdapat pada DVD atau agan dapat mendownload softwarenya melalui website debian, klik disini


3. Pilih Application -> Accessories -> Root Terminal


4. Masukkan Root Password
5. Tekan enter


6. Muncul tampilan terminal


7. Langsung agan ketikkan apt-cdrom add
8. Setelah berhasil membaca dvd debian 6


9. Agan ketikkan apt-get install apache2


10. Ketik y


11. Selesai menginstall paket software, ketikkan lagi nano /var/www/index.html


12. Edit atau tambahkan script html lainnya ingin agan tambahkan di dalam file index.html
13. Untuk menyimpan konfigurasi agan ketik ctrl+x secara bersamaan


14. Ketik y


15. Tekan enter


16. Lalu restart paket software apache2 dengan mengetikkan /etc/init.d/apache2 restart


17. Restart yang berhasil akan muncul tulisan Restarting web server: apache2 ... waiting


18. Kemudian cek dahulu web server dengan aplikasi web browser yang ada di linux, saya menggunakan aplikasi Iceweasel Web Browser


19. Pada kolom URL ketikkan domain yang agan miliki dan lihat hasilnya.

sumber http://bkj-tutorial.blogspot.co.id/2012/04/instalasi-dan-konfigurasi-web-server.html